Bagi Anda yang bekerja di sektor konstruksi atau industri lain yang mengharuskan bekerja di ketinggian tentu sudah familier dengan penggunaan full body harness. Full body harness memang berfungsi sebagai alat pelindung jatuh saat bekerja di ketinggian dan penggunaannya lebih dianjurkan dibanding safety belt terutama jika Anda bekerja di ketinggian lebih dari 1,8 meter.
Hal ini dikarenakan full body harness memiliki kelebihan dengan tali pengaman yang bisa melindungi seluruh tubuh pekerja sehingga kemungkinan cedera akibat hentakan saat jatuh sangat kecil. Sayangnya meski manfaatnya sangat besar sebagai alat pelindung jatuh, masih banyak pekerja yang kurang memperhatikan cara penggunaan full body harness secara benar sebelum melakukan pekerjaan di ketinggian.
Selain kurangnya pemeriksaan pada full body harness, faktor penyebab tingginya angka kecelakaan tersebut juga karena penggunaan alat pelindung jatuh yang tidak benar dan tidak sesuai potensi bahaya. Berikut beberapa hal yang menyebabkan pekerja masih mengalami kecelakaan saat bekerja di ketinggian padahal sudah mengenakan full body harness:
- Peralatan tidak diperiksa secara rutin sehingga kerusakan atau keausan alat tidak diketahui pekerja
- Cara penggunaan full body harness tidak benar dan/ atau full body harness yang digunakan tidak sesuai dengan potensi bahaya akibat kurangnya pelatihan
- Kondisi material full body harness yang tidak layak karena penggunaan dan paparan di area kerja selama bertahun-tahun, terlepas dari merek atau produsen yang memproduksi alat tersebut
- Full body harness yang digunakan tidak memenuhi standar keamanan, seperti OSHA 1926.502, ANSI Z359, CSA Z259, dll.
Sebetulnya penggunaan full body harness tidaklah sulit, namun masih banyak pekerja yang menggunakan alat tersebut dengan cara yang kurang benar dan kurang memperhatikan kelengkapan komponen pada full body harness. Penyebabnya bisa karena kurangnya pelatihan atau kondisi alat yang mungkin belum diperbaharui (up to date).
Untuk meminimalkan kecelakaan terjatuh dari ketinggian, ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan pekerja sebelum menggunakan full body harness, di antaranya:
- Pastikan full body harness yang Anda gunakan sesuai dengan standar dan regulasi yang berlaku
- Lakukan pemeriksaan kelengkapan komponen pada full body harness. Pastikan full body harness yang akan digunakan memiliki komponen yang lengkap, antara lain D-Ring, webbing/ tali, chest strap, leg strap, dan buckle.
- Lakukan pemeriksaan secara visual pada webbing/ tali full body harness. Pastikan tidak ada kerusakan atau tanda-tanda seperti koyak, berserabut, berjamur, atau kerusakan pada jahitan.
- Pastikan webbing/ tali pada full body harness tidak ada yang terpelintir
- Pastikan komponen full body harness seperti buckle dan D-Ring tidak retak, tidak bengkok, tidak berkarat dan buckle dapat mengunci dengan sempurna
- Lakukan pemeriksaan masa kedaluwarsa full body harness. Cek tag pada full body harness untuk mengetahui tanggal produksi dan masa kedaluwarsanya. Perihal masa kedaluwarsa, OSHA dan ANSI menyerahkannya kepada produsen, mereka biasanya menetapkan masa kedaluwarsa selama 5 tahun terhitung dari full body harness pertama kali digunakan.
- Ketahui batas beban maksimum aman full body harness. Pastikan full body harness tidak pernah digunakan untuk menahan beban di atas beban maksimum yang ditetapkan.
- Pastikan full body harness yang digunakan pekerja sudah dinyatakan layak dan aman oleh pihak yang kompeten melalui pemeriksaan rutin yang dilakukan.
Panduan Menggunakan Full Body Harness
Sumber: rigidlifelines.com
Berikut langkah-langkah menggunakan full body harness yang benar dan aman:
- Pegang bagian D-Ring pada full body harness dan goyangkan secara perlahan, pastikan tidak ada webbing/ tali yang terpelintir dan pengencangnya (chest strap) terbuka
- Pegang tali bahu (shoulder strap) dan masukkan tangan satu persatu ke dalam tali. Pastikan D-Ring berada di bagian belakang badan Anda, tepatnya di bagian punggung (antara tulang belikat)
- Tarik dan kencangkan tali kaki (leg strap), lalu pasangkan/ hubungkan pada buckle. Untuk jenis quick connect buckle, Anda akan mendengar bunyi “klik”, jika buckle sudah terpasang dengan benar. Atur lingkar tali pada kaki sesuai kenyamanan Anda. Pastikan tali kaki tidak tertukar
- Pasangkan tali dada (chest strap) dan hubungkan tab buckle pada receptor sampai terdengar bunyi “klik”
- Pastikan dengan tangan bahwa full body harness sudah terpasang benar dan tidak ada tali yang terpelintir
- Biarkan orang yang kompeten memeriksa full body harness dan memasang lanyard pada D-Ring (bila diperlukan).
Catatan: Full body harness harus terpasang dengan pas, tidak terlalu longgar atau terlalu kencang.
Full body harness harus diperiksa secara visual sebelum digunakan, termasuk juga alat pelindung jatuh lainnya seperti lanyard dan lifeline. Pemeriksaan peralatan secara berkala oleh orang yang kompeten untuk mengecek kerusakan harus dilakukan setidaknya setiap 6 bulan dan sebelum memulai pekerjaan di ketinggian.
Jangan sekali-kali menggunakan full body harness jika terlihat adanya kerusakan secara visual, tidak layak digunakan sesuai catatan inspeksi terakhir, dinyatakan tidak layak oleh orang yang kompeten, dan sudah melewati masa kedaluwarsa. Sebelum bekerja di ketinggian, pastikan full body harness yang digunakan sesuai beban tubuh Anda dan hindari menggunakan full body harness melebihi kapasitas beban maksimum aman yang ditetapkan, yakni 310 lbs (141 kg). Lakukan langkah-langkah penggunaan full body harness di atas secara benar demi keselamatan Anda saat bekerja di ketinggian!